TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 69 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Diamond Princess Cruise berharap cepat dipulangkan dari Yokohama, Jepang. Mereka khawatir ancaman tertular virus Corona atau COVID-19 semakin besar jika mereka semakin lama tertahan di sana.
Salah satu kru, Dimas Wahyu Pratama mengatakan para WNI berharap dipulangkan dengan pesawat. "Kami intinya ingin cepat pulang, harapan kami dijemput pakai pesawat enggak kapal laut," kata dia kepada Tempo, Senin malam, 24 Februari 2020.
Perjalanan kapal laut memang akan memakan waktu hingga sekitar 24 hari. Pemerintah hingga hari ini pun belum memutuskan skema penjemputan para WNI di sana menggunakan pesawat atau kapal.
Menurut Dimas, para kru kapal itu tak masalah jika nantinya harus dikarantina di Indonesia. Mereka merasa lebih baik diisolasi di Indonesia ketimbang bertahan di dalam kapal yang kini sandar di Yokohama, Jepang, itu lebih lama lagi.
"Kalaupun di karantina di Indonesia enggak masalah, yang penting kami dapat udara segar tanah air dan tempat yang luas. Kami (orang) Indonesia juga," kata pria 23 tahun ini.
Ada 78 WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess. Sembilan di antaranya sudah dinyatakan positif terkena virus Corona dan kini dirawat di rumah sakit di Yokohama.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya menyatakan pemerintah tak ingin terburu-buru mengevakuasi WNI yang ada di kapal Diamond Princess. Ia beralasan pemerintah masih bernegosiasi dengan Jepang terkait skema pemulangan.
Purnawirawan ini mengakui pemerintah Jepang menyarankan evakuasi dilakukan dengan pesawat. Namun, Terawan seperti berkukuh penjemputan bakal dilakukan dengan kapal laut.
Terawan mengatakan pemerintah harus tetap menjaga Indonesia yang disebutnya negatif Corona. "Negara yang buru-buru ngambil (warga negaranya) coba, Australia itu dari negatif jadi positif kan, kita mau seperti itu? Amerika juga sama kan, masa mau ngikutin yang seperti itu? Kita hati-hati," kata dia di Istana Kepresidenan, Senin lalu.
EGI ADYATAMA